Senin, 14 November 2011

Inilah Enam Penguasa Bisnis TI Yang Terpuruk Setelah Kalah Bersaing


VIVAnews - Research in Motion (RIM) sebagai produsen BlackBerry tengah berjuang keras untuk mempertahankan bisnisnya di tengah persaingan teknologi terdepan dan canggih dari perusahaan saingannya.

Kelanjutan bisnis RIM pun mulai dipertanyakan setelah harga saham perusahaan tengah bergulat dalam kemerosotan. Pekan ini, tekanan pada RIM semakin meningkat setelah Google mengumumkan rencananya menghentikan dukungan aplikasi gmail pada telepon genggam BlackBerry.


Limbungnya perusahaan teknologi informasi dari semula sebagai raja hingga akhirnya mengalami kebangkrutan bukanlah hal yang baru. Setidaknya terdapat enam bisnis yang sama dengan kondisi mengenaskan setelah kalah bersaing.
Seperti dikutip dari laman foxnews.com, berikut ini adalah enam perusahaan bidang IT yang kini malah terpuruk karena digeser saingannya.
1. Wang
Masa kejayaan: Pada masa puncaknya di era 1980-an, perangkat komputer raksasa Wang merupakan perusahaan bernilai miliaran dolar AS dengan jumlah pegawai hingga mencapai ribuan orang. Wang mengubah bisnisnya dari kalkulator dan pengolah kata ke pasar komputer yang membuatnya menjadi produsen program pengolahan kata terpopuler kala itu.

Yang terjadi: Pasar personal computer (PC) melakukan konsolidasi dengan sistem IBM: komputer murah berbasis Windows. Sementara itu, PC Wang menjalankan sistem operasi khusus yang terlalu fokus hanya pada aplikasi pengolah kata. Sementara itu, pasar mainframe terkonsolidasi di sekitar server 'besi besar' yang lebih bertenaga buatan kompetitor seperti IBM. Pasar mid-range yang dikuasai Wang semakin mengering.

2. Lotus
Masa kejayaan: Lotus pertama kali memperkenalkan cara kerja komputer sebagai PC dengan aplikasi Lotus 1-2-3. Aplikasi ini membuktikan mengapa perangkat PC diperlukan di setiap meja. Perusahaan ini menguasai pangsa pasar selama beberapa tahun dan Lotus Notes, sebuah kolaborasi sejenis yang pernah dilakukan Microsoft Office, membantu memperkokoh kesuksesan Lotus di pasar perangkat lunak.

Yang terjadi: Hanya satu kata, Microsoft. Popularitas sistem operasi Windows dan program Microsoft membuat penjualan Lotus terus merosot. Perusahaan sebetulnya berusaha untuk tetap melaju, membeli, dan menciptakan perangkat lunak untuk bersaing. Namun, produk yang dikeluarkan agar sesuai dengan Windows 95 dianggap sudah ketinggalan.

3. Palm/Handspring

Masa kejayaan: Hampir semua orang tahu mengenai Palm Pilot, perusahaan hasil spin off 3Com, yang dikhususkan menciptakan pasar untuk produk personal digital assistants (PDA). Pencipta Palm, Jeff Hawkins, memutuskan untuk menciptakan Handspring, sebuah produk yang mengubah PDA menjadi komputer portabel dan langsung menggebrak pasar. Seiring waktu, kedua perusahaan itu telah membantu menciptakan pasar smartphone.

Yang terjadi: Handspring kembali digabungkan dengan Palm yang terus berjuang untuk memperbarui sistem operasi selama beberapa tahun, namun terus mengalami kegagalan. Saat Palm membeli WebOS, versi terbaru platform smartphone, hal itu dianggap sudah terlambat.

4. AOL
Masa kejayaan: Nama American Online bagi sejumlah orang erat kaitannya dengan akses internet. Kehadiran floppy disk dan CD yang beredar di mana-mana memperkenalkan kita kepada World Wide Web dan email. Untuk sebagian orang, website AOL adalah internet.

Yang Terjadi: Kendati memiliki 30 juta pengguna, biaya koneksi yang lebih murah dari perusahaan lain telah menggerus keuntungan AOL. Saat Netscape dan browser Internet Explorer menawarkan akses ke berbagai situs internet, portal web AOL benar-benar mengalami penderitaan.

5. Kodak/Polaroid
Masa kejayaan: Penemuan film kamera cepat dari Polaroid pada 1950-an, telah mengubah dunia fotografi lebih menyenangkan bagi konsumen dengan harga murah dan kepuasaan yang langsung dirasakan. Lain lagi dengan Kodak yang memiliki sejarah kesuksesan lebih panjang. George Eastman menemukan roll film pada akhir 1800-an dan perusahaannya menguasai pasar kamera selama beberapa dekade.

Yang terjadi: Tak satu pun pihak yang memprediksi bahwa kamera digital bisa mengubah bisnis fotografi. Hal inilah yang tidak bisa dikejar oleh Kodak dan Polaroid yang terlalu lambat. Kodak terus melakukan penelitian dan pengembangan serta masih meraih jutaan dolar AS berkat penjualan kamera digital.

Namun, kondisi itu tidak mengubah kondisi perusahaan yang tengah bertarung dengan nasibnya, terlihat dari langkah delisting saham dan harga yang terus terperosok.

6. US Robotic
Masa kejayaan: Pada era 1980-1990an, masyarakat harus mempunyai modem dari US Robotic untuk bisa terkoneksi (online) di dunia internet. Perusahaan ju
ga bertanggung jawab dalam perkembangan akses internet yang terus maju, sehingga menuntut modem yang memiliki kecepatan tinggi. Kondisi ini menguntungkan bagi penjualan US Robotic.

Yang terjadi: Kehadiran modem standar V.90 berarti kematian bagi hak istimewa akses internet dari US Robotic. Pasar modem juga semakin mengering ketika konsumen beralih menggunakan akses DSL dan kemudian kabel. Kedua akses ini menggunakan modem yang merupakan bawaan, bukan dari toko perangkat keras. Saat ini, US Robotic masih berdiri dan tetap memproduksi modem. (art)
• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar